Rabu, 01 Juni 2011

Budaya Merantau Minangkabau Menghadapi Perubahan & Modernisasi

 klik judul untuk mendownload file lengkapnya

Konsep dasar yang dapat ditangkap dari kebudayaan adalah dialektik antara ketenangan dan kegelisahan, antara penemuan dan pencarian, antara integrasi dan desintegrasi, antara tradisi dan reformasi. Persoalan pokok yang harus dipertanyakan terhadap tiap-tiap kebudayaan – termasuk kebudayaan Indonesia modern – adalah: efek mana saja yang ditimbulkan oleh tradisi dan reformasi dalam kebudayaan bersangkutan; apakah perimbangan antara keduanya masih merupakan perimbangan yang kreatif, atau berangkali terlalu unggul salah satu dari keduanya justru telah membawa risiko yang terlalu besar bagi kebudayaan yang bersangkutan, baik risiko bagi identitas kebudayaan, maupun risiko bagi pembaharuan kebudayaan. Artinya, hanya dengan mengandalkan tradisi dan integrasi, suatu kebudayaan akan terpelihara identitasnya, terjamin kelanjutan hidupnya, tetapi belum terjamin perkembangannya lebih lanjut. Sebaliknya hanya dengan mengandalkan tranformasi, atau hanya dengan mengutamakan reformasi dalam suatu kebudayaan, muncul risiko bahwa terjadi desintegrasi identitas lama, sementara belum dapat dipastikan apakah suatu identitas baru akan muncul; dan kalaupun muncul namun masih dipertanyakan apakah identitas baru itu dapat memberikan rasa aman dan pegangan baru yang lebih sesuai.
Sebagai tanggapan atas modernisasi, dimana dengan semakin ekspansifnya sektor modern yang menggeser sektor tradisional dalam sektor ekonomi, maka nilai-nilai modern – khususnya dalam aspeknya yang konsumtif dan permisif – umumnya menyebabkan kecenderungan tergesernya nilai-nilai tradisional yang sebetulnya masih besar peranannya sebagai pembentuk identitas dan kontrol sosial dan kontrol moral. Namun hal ini bila merujuk pada kebudayaan masyarakat Minangkabau sebagaimana yang dijelaskan oleh Pelly (1994: 299), tidak menunjukkan proses modernisasi ke arah yang negatif, melainkan terjadi upaya-upaya adaptasi melalui penafsiran kembali dari “misi budaya”, sehingga modernisasi justru menjadi pemicu untuk mencapai kemajuan.




Untuk lebih lanjutnya…….
1.    Pastikan anda menjadi pengikut blog ini
2.    Kirim email ke: sangajimbojo@gmail.com atau ranggambojo@ymail.com
3.    Gabung di facebook dengan alamat email di atas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar