Rabu, 01 Juni 2011

Kegigihan Rakyat Aceh Menghadapi Belanda dan Politik Adu-Dombanya

 klik judul untuk mendownload file lengkapnya

A. Latar Belakang

Daerah Aceh memiliki sejarah yang tidak dapat dilepaskan dari perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kegigihan rakyat Aceh yang didasarkan karakter masyarakat yang tidak mau kompromi melawan penjajah telah menjiwai seluruh rakyat Aceh dalam turut memperpanjang kemerdekaan Indonesia.
Tercatat dalam sejarah, Aceh menjadi satu-satunya daerah yang tidak dijajah oleh belanda padda masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Karena itu, oleh Presiden Ir. Soekarno Aceh di juluki sebagai daerah modal, yaitu modal bagi bangsa Indonesia untuk melanjutkan perjuangan melawan belanda karena pada saat itu seluruh wilayah Indonesia telah berhasil dikuasai belanda.
Perang 40 tahun adalah istilah yang sering digunakan oleh belanda untuk merinci lamanya perang aceh melawan belanda. Yang diakui oleh pihak belanda sendiri telah menimbulkan kerugian militer yang sangat besar, yang hampir membuat bangkrut kerajaan belanda. Ini terjadi karena persepsi dan informasi yang diperoleh belandda tentang Aceh keliru.
Perang Aceh-Belanda yang berkelanjutan sampai 80 tahun itu telah mengakibatkan 4 Jenderal panglima perang tentara belanda meninggal, yaitu Kohler, Pel, Demmeni, dan De Muelin. Sejak serangan pertama belanda yang dilakukan ke Aceh di bawah pimpinan Jenderal Mayor R. H. J Kohler serangan itu gagal total dan pasukan belanda yang berjumlah besar terpaksa kembali ke Batavia. Panglima perang belanda, jenderal Kohler sendiri tewas tertembak oleh pejuang aceh di halaman Masjid Raya, Kutaraja (Serangan Banda Aceh).
Menjelang tahun 1913, akhirnya dapat dikatakan belanda telah menaklukkan aceh. Politik mengejar tujuan tanpa henti, pengawasan atas senjata dan perdagangan. Hukuman, denddda terhadap penduduk kampung-kampung yang bersikap bermusuhan telah membikin tunduk kelas yang berkuasa (keluarga Sultan dan Uleebalang). Pembunuhan-pembunuhan berjalan terus tetapi sekarang ditujukan khusus terhadap para gerilyawan yang di ilhami dan dipimpin ulama-ulamanya yang terkenal. Dimata belanda kaum gerilyawan ini adalah “orang-orang jahat”, tetapi bagi orang-orang aceh mereka ini adalah “ kaum muslim”. Merreka lebih memilih mati syahid dengan pahala-pahalanya di akhirat daripada hidup malu di bawah telapak kaki kaum penakluk yang kafir.

B. Rumusan Masalah

1.    Bagaimanakah awal terjadinya perang Aceh-Belanda?
2.    Bagaimanakah jalannya perang Aceh-Belanda dan kegiatan masyarakat Aceh mempertahankan wilayahnya?
3.    Apa yang menjadi peyebab kekalahan Aceh terhadap kekuasaan Belanda dan bagaiman akibat dari perang Aceh?

C. Tujuan

1.    Menguraikan awal terjadinya perang Aceh-Belanda.
2.    Memaparkan jalannya perang Aceh-Belanda dan kegiatan masyarakat Aceh mempertahankan wilayahnya.
3.    Mendeskripsikan penyebab kekalahan Aceh terhadap kekuasaan Belanda dan bagaiman akibat dari perang Aceh.




Untuk lebih lanjutnya…….
1.    Pastikan anda menjadi pengikut blog ini
2.    Kirim email ke: sangajimbojo@gmail.com atau ranggambojo@ymail.com
3.    Gabung di facebook dengan alamat email di atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar