Rabu, 01 Juni 2011

Sepak Terjang Presiden Amerika Serikat: Wodrow Wilson Sang Penggagas Perdamaian

klik judul untuk mendownload file lengkapnya

Amerika Serikat yang merdeka dari Inggris 1776, tetapi konstitusinya baru berlaku pada 1789. Sebelum adanya konstitusi, hanya 13 tahun yang disebut dengan Artikel Konfederasi (UU Konfederasi), walaupun gagal. Ada beberapa ciri yang membentuk kontitusi baru, di antaranya agak sedikit longgar, sehingga 13 negara bagian pertama memperoleh kekuasaan atau unit-unit yang independen. Kekuasaan nasional hanya pada peradilan, tetapi untuk angkatan bersenjata masih berada pada masing-masing negara bagian.
Demikian pula dengan penetapan pajak dan pengaturan perdagangan. Pada saat itu, jelas pemerintah nasional sangat lemah. Untuk mengatasi berbagai persoalan nasional, kadang-kadang harus minta bantuan pada negara bagian, termasuk soal Angkatan Bersenjata. Tetapi sekarang, hak untuk mengatur Angkatan Bersenjata sudah diambil alih oleh pemerintahan nasional.
Struktur membahas pemisahan lahan pemerintah yang disebut pemusatan wewenang pada cabang-cabang yang berbeda yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. Sistem ini adalah pemisahan kekuasaan di antara ketiganya dan tidak mempunyai kekuasaan yang mutlak, tetapi masih bisa terjadi tumpang tindih.
Pembuatan undang-undang adalah wewenang dari Kongres, tetapi konstitusi sudah menyebutkan juga dilakukan oleh eskekutif setelah melewati Kongres dan Senat. Jadi kekuasaan pembuatan undang-undang adalah kekuasaan bersama-sama.
            Sistem pemerintah lokal (negara bagian), mempunyai permasalahan yang berbeda dengan federal. Jadi ada di negara-negara bagian yang namanya State Congres, tetapi terpisah dengan State Congres Nasional.
Presiden Amerika Serikat, tidak menyusun undang-undang, tetapi hanya setuju dan tidak setuju terhadap undang-undang. Kongres dan setiap anggota kongres berhak untuk mengajukan rancangan undang-undang. Presiden memiliki hak veto jika tidak setuju atau setuju terhadap undang-undang, tetapi veto presiden, bisa diveto lagi oleh Kongres. Bisa disebut juga veto di atas veto dan ini terjadi di Amerika Serikat.
Dalam perjalanannya, Amerika Serikat bukanlah sebuah negara tanpa kisah kelam dalam membangun peradabannya. Negara ini pernah mengalami masalah sosial yang buruk. Dalam usaha untuk mengembangkan wilayah kekuasaan kaum kulit putih, kaum pribumi Indian telah dijadikan korban. Melalui kekuatan militer, pemusnahan, penyingkiran serta pembangunan daerah reservasi, kaum pribumi Indian disingkirkan. Diskriminasi terhadap kaum berwarna merupakan salah satu sebab terjadinya perang saudara antara negara bagian Utara dan Selatan.
Negara ini telah mengalami beberapa pengalaman pahit seperti Perang Saudara Amerika (1861-1865) dan kejatuhan ekonomi yang buruk sewaktu "Great Depression" (1929-1939) yang bukan saja melanda Amerika Serikat, malah hampir seluruh dunia. Negara ini telah terlibat dalam beberapa perang dunia yang besar, dari Perang 1812 menentang Inggris, dan berpakta pula dengan Inggris sewaktu Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Pada era 1960-an Amerika Serikat terlibat di dalam Perang Dingin menentang kekuatan besar yang lain yaitu Soviet serta pengaruh komunisme. Dalam usaha membendung penularan komunisme di Asia, Amerika Serikat dalam Perang Korea, Vietnam dan terakhir di Afganistan. Selepas kejatuhan dan perpecahan Soviet, Amerika Serikat bangkit menjadi sebuah kekuatan ekonomi dan militer yang terkuat di dunia. Pada tahun 1990-an, Amerika Serikat menobatkan dirinya sebagai polisi dunia.
Presiden Amerika Serikat bisa dikatakan sebagai presiden pemimpin dunia. Namun kita juga perlu melihat sejarah awal dimana Amerika Serikat mulai melakukan intervensi dengan negara lain, yaitu terlibatnya Amerika Serikat pada masa Perang Dunia I. Dari sinilah Amerika Serikat yang juga merupakan salah satu negara pemenang perang mulai terpandang di mata dunia. Sebagaimana dijelaskan di atas keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Dunia I tidak lepas dari kebijakan presidennya semasa itu yaitu Wodrow Wilson, yang terkenal sebagai penggagas berdirinya Liga Bangsa-Bangsa melalui empat belas pasalnya yang terkenal sebagai dasar yang adil bagi perdamaian untuk mempercepat berakhirnya Perang Dunia I. Wilson yang dicalonkan oleh Partai Demokrat berhasil menang menjadi presiden amerika ke-28 pada pemilu tahun 1912. Melalui kampanyenya yang berkobar-kobar mengalahkan kedua saingannya, yaitu William Howard Taft dari Partai Republik dan juga Theodore Roosevelt yang setelah ditolak sebagai calon oleh Konvensi Republik membentuk partai ke-3, Partai Progresif. Catatan kesuksesan Wilson membawanya menjadi salah satu politikus reformis terkemuka di sejarah Amerika Serikat. Namun, reputasinya di dalam negeri segera tertutup oleh tindakannya sebagai presiden di masa perang. Ia membawa bangsanya menuju kemenangan tetapi tidak dapat memepertahankan dukungan dari rakyatnya di masa damai yang terjadi sesudahnya.
Dengan uraian di atas menarik kiranya untuk mengkaji tentang bagaimana perjuangan Wilson ini sabagai presiden di masa Perang Dunia I, dan apa kiranya yang membuat partainya kalah dalam pemilu pada tahun 1920. Oleh karena itulah penulis menncoba menyusun artikel dengan judul: “Sepak Terjang Presiden Amerika Serikat: Wodrow Wilson Sang Penggagas Perdamaian” ini.


Untuk lebih lanjutnya…….
1.    Pastikan anda menjadi pengikut blog ini
2.    Kirim email ke: sangajimbojo@gmail.com atau ranggambojo@ymail.com
3.    Gabung di facebook dengan alamat email di atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar