Rabu, 01 Juni 2011

Prasasti Cunggrang

klik judul untuk mendownload file lengkapnya

A.   Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah kegiatan perkuliahan yang dilakukan di luar kampus. Kuliuah Kerja Lapangan menggabungkan peran serta antara mahasiswa dan dosen pembimbing untuk bersama-sama melakukan pangamatan (observasi) langsung terhadap obyek yang dijadikan sasaran akan menjadikan mahasiswa mendapatakan pengalaman langsung yang sangat berguna untuk membuktikan dan mengembangkan lebih lanjut dari teori awal yang telah didapatkan dari bangku perkuliahan. Kuliah Kerja Lapangan diharapkan dapat menambah daya kritis analisis mahasiswa terhadap benda-benda peninggalan sebagai bahan penyusunan materi pelajaran sejarah.
Berpijak pada pemikiran di atas, maka pada mata kuliah sejarah Indonesia Lama, yang materinya banyak di dukung oleh peninggalan-peninggalan sejarah dalam bentuk fisik yang banyak terdapat di lapangan, merasa perlu untuk mengadakan pengamatan secara  langsung terhadap obyek yang menjadi bahan kajiannya guna membuktikan secara ilmiah. Oleh sebab itulah maka diadakan Kuliah Kerja Lapangan dengan mengambil sampel obyek peninggalan kesejarahan dari Raja Pu Sindok (Wangsa Isana). Sumber utama untuk dapat mengkaji tentang Wangsa Isana ini adalah prasasti. Karena banyaknya prasasti yang dikeluarkan pada masa Pu Sindok, maka dirasakan perlu untuk mengkaji isi dari prasasti-prasasti tersebut. Tetapi berkaitan dengan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan, yang menjadi bhasan di sini adalah salah satu obey observasi, yaiti prasasti Cunggrang.

B.   Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah deskripsi daripada prasasti Cunggrang?
2. Apakah isi dari prasasti Cunggrang?
3. Apa yang menjadi penafsiran lain dari prasasti Cunggrang?

C.   Tujuan
1. Mendeskripsikan keadaan fisik dari prasasti Cunggrang.
2. Menjelaskan isi dari prasasti Cunggrang.
3. Memaparkan penafsiran lain dari prasasti Cunggrang.

D.   Metode Pengumpulan Data
1. Pengkajian Teoritis (Literatur)
     Pengkajian terhadap literatur secara teoritis akan dapat memberikan gambaran terhadap obyek yang akan dikaji, yang dalam hal ini adalah prasasti Cunggrang. Sehingga memiliki konsep awal terhadap obyek yang akan dikaji tersebut.
2. Pembekalan
     Dengan pemberian materi dari pembimbing, sebagai orientas awal berupa pengetahuan terhadap prasasti Cunggrang yang akan dikaji.
3. Pengamatan (Observasi) Obyek
     Dengan melakukan pengamatan (observasi) langsung terhap obyek yang akan dikaji (prasti Cunggrang), maka akan dapat mendeskripsikan obyek tersebut. Dan diharapkan agar dapat menerapakan pengetahuan awal yang dimiliki, guna mencari pemahaman secara mendalam dan obyektif.




Untuk lebih lanjutnya…….
1.    Pastikan anda menjadi pengikut blog ini
2.    Kirim email ke: sangajimbojo@gmail.com atau ranggambojo@ymail.com
3.    Gabung di facebook dengan alamat email di atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar