Rabu, 01 Juni 2011

Gerakan Sosial Masyarakat Donggo Tahun 1972: Kisah dari Elite-Elite yang Terkalahkan

klik judul untuk mendownload file lengkapnya

GERAKAN SOSIAL MASYARAKAT DONGGO TAHUN 1972:
Kisah dari Elite-Elite yang Terkalahkan






SKRIPSI






OLEH
RIDHA RANGGA R.
NIM 107831410756



















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
MEI 2011



GERAKAN SOSIAL MASYARAKAT DONGGO TAHUN 1972:
Kisah dari Elite-Elite yang Terkalahkan









SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana











Oleh
Ridha Rangga R.
NIM 107831410756













UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
MEI 2011



SOCIAL MOVEMENT OF DONGGO SOCIETY IN 1972:
The Story of Defeated Elites









THESIS
Presented to
State University of Malang
in partial fulfilment of the requirements
for the degree of Sarjana in History Education











By
Ridha Rangga R.
107831410756













STATE UNIVERSITY OF MALANG
FACULTY OF SOCIAL SCIENCE
DEPARTMENT OF HISTORY
MAY 2011



ABSTRAK

Rangga R., Ridha. 2011. Gerakan Sosial Masyarakat Donggo Tahun 1972: Kisah dari Elite-Elite yang Terkalahkan. Skripsi, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Waskito, S.Sos, M.Hum, (II) Drs. Irawan, M.Hum.

Kata Kunci: gerakan sosial, masyarakat petani, elite desa, dan Donggo.

Masyarakat Donggo merupakan suatu komunitas masyarakat yang dipercaya sebagai masyarakat asli Bima yang dikenal dengan sebutan dou Donggo (orang Donggo). Masyarakat Donggo mayoritasnya adalah petani. Sebagai masyarakat petani yang umunya cenderung pasif bila dibandingkan dengan golongan masyarakat lainnya ini, justru lahir sebuah gerakan sosial pada tahun 1972 menentang dominasi pemerintahan Orde Baru di Bima. Hal-hal ini menarik untuk dikaji lebih mendalam dalam bentuk penelitian ilmiah.
Masalah pokok kajian ini adalah: Pertama, menganalisis latar belakang terjadinya gerakan sosial masyarakat Donggo tahun 1972. Kedua menjelaskan proses jalanya gerakan sosial masyarakat Donggo tahun 1972. Dan Ketiga, mendeskripsikan dampak yang ditimbulkan oleh gerakan sosial masyarakat Donggo tahun 1972.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah (history research). Langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah: pemilihan topik, pengumpulan sumber (heuristik), verifikasi (kritik sejarah/keabsahan sumber), interpretasi (analisis dan sintesis), dan historiografi (penulisan).
Hasil pengkajian menunjukkan beberapa hal: Pertama, latarbelakang sosio-historis masyarakat Donggo yang terkenal pemberani ditambah lagi dengan ikatan solidaritas yang kuat di antara masyarakatnya menyebabkan mereka selalu melakukan aksi perlawanan terhadap segala sesuatu yang menurut mereka tidak adil, seperti pada masa rezim Soeharmadji (Orde Baru di Bima) yang cenderung menekan dan tidak adil terhadap masyarakat Donggo. Kedua, di bawah pimpinan Abbas Oya B.A. (tokoh intelektual), H. M. Ali Abu Wia (tokoh spiritual), Abdul Majid Bakry (tokoh agama), M. Ali Ta’amin dan Jamaludin H. Yasin (politisi muda), pada tanggal 22 Juni 1972 meletuslah gerakan sosial masyarakat Donggo. Dan Ketiga, langkah represif pun dilakukan oleh pemerintah dengan menurunkan ABRI ke Donggo, masyarakat tidak lepas dari ancaman dan teror, para pemimpin gerakan pun ditangkap, disiksa, dan dipenjara. Masyarakat Donggo pun akhirnya tidak bisa berkutik lagi. Walaupun mungkin bersifat proyek politik, namun pembangunan dan perhatian mulai diberikan pemerintah terhadap Donggo.
Berdasar hasil pengkajian ini, maka penelitian dan penulisan tentang peristiwa-peristiwa dengan skala lokal seperti ini adalah menarik. Sehingga diharapkan pengkajian tentang berbagai peristiwa di tingkat lokal terutama terkait dengan penerapan gaya pemerintahan Orde Baru di berbagai daerah dapat diberikan perhatian  lebih. Dengan begitu perbendaharaan tulisan dengan ruang lingkup sejarah lokal di Indonesia dapat lebih diperkaya guna mendukung dan melengkapi sejarah nasional.




ABSTRACT

Rangga R., Ridha. 2011. Social Movement of Donggo Society in 1972: The Story of Defeated Elites. Thesis, Department of History, Faculty of Social Science, State University of Malang. Advisors: (I) Waskito, S.Sos, M.Hum, (II) Drs. Irawan, M.Hum.

Key Words: social movements, peasant society, rural elites, and Donggo.

Donggo society is a community of people who believed as the indigenous people known as the dou Donggo (person of Donggo). Donggo society majority are farmers. As a community of farmers who generally tend to be passive when compared with other community groups, in fact be able for born a social movement in 1972 against the domination of the Orde Baru government in Bima. These things are interesting to study in greater depth in the form of scientific research.
The main problem is from this study were: First to analyze the background of a social movement of Donggo society in 1972. The second describes the process of social movements of Donggo society in 1972. And Third, it describes the effects that social movements of Donggo society in 1972.
This study used methods of history research. The steps in the history research were: the selection of a topic, gathering resources (heuristic), verification (historical criticism/validity of the source), interpretation (analysis and synthesis), and historiography.
The assessment results show several things: First, the socio-historical background of the Donggo community which is famous for his courage, coupled with strong bonds of solidarity among the people caused them to always take action against all things they think are unfair, as in the time regime Soeharmadji (Orde Baru in Bima), which tend to suppress and not fair to Donggo society. Second, under the leadership of Abbas Oya B.A. (intellectual), H. M. Ali Abu Wia (spiritual leader), Abdul Majid Bakry (religious leader), M. Ali Ta'amin and H. Jamaludin Yasin (young politicians), on June 22, 1972 there is social movements of Donggo society. And third, any repressive measures undertaken by the government by lowering the armed forces to Donggo, society is not free from threat and terror, the leaders of the movement were arrested, tortured, and jailed. Donggo society was eventually can do little else. While it may be political project, but construction and attention began to be given government against Donggo.
Based on the results of this assessment, the research and writing about the events with a local scale like this is interesting. So expect assessment about various events at the local level, especially related to the implementation of the Orde Baru government forces in various regions can be given more attention. With so treasury paper with the scope of local history in Indonesia can be more enriched in order to support and complement national history.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayahnya kepada kita. Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah memberikan tauladan dalam kehidupan, hingga kita dapat mengikutinya dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Atas nikmat yang telah Allah SWT berikan, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gerakan Sosial Masyarakat Donggo Tahun 1972: Kisah dari Elite-Elite yang Terkalahkan”.  
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memiliki banyak sekali kelemahan dan keterbatasan. Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran dan dukungan dari berbagai pihak. Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud dan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan doa dari semua pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1.    Bapak Prof. Dr. Haryono, M.Pd selaku Dekan FIS Universitas Negeri Malang.
2.    Bapak Drs. Mashuri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.
3.    Bapak Waskito, S.Sos, M.Hum selaku Pembimbing I yang telah telah memberikan bimbingan, nasihat, dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4.    Bapak Drs. Irawan, M.Hum selaku Pembimbing II yang telah memberikan nasehat, arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
5.    Orang tua dan adikku serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan, perhatian, dan kasih sayang kepada penulis.
6.    Teman dan sahabatku di off A sejarah ’07. Terimakasih atas kebersamaannya, semangat dan bantuan yang telah kalian berikan.
7.    Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tak lepas dari kekurangan dan masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan demi pengembangan ilmu pengetahuan. Amin.


Malang, 3 Mei 2011


Penulis




DAFTAR ISI

                                                                                                                    Halaman
ABSTRAK.....................................................................................................       i
KATA PENGANTAR...................................................................................      ii
DAFTAR ISI.................................................................................................     iv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................      v

BAB I  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang............................................................................      1
B.  Rumusan Masalah.......................................................................    10
C.  Tujuan..........................................................................................    10
D.  Manfaat.......................................................................................    10
E.   Kajian Pustaka.............................................................................   11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar