Rabu, 01 Juni 2011

Respon Petani Terhadap Modernisasi (Studi Tentang Masyarakat Petani di Desa Kala – Kabupaten Bima)

klik judul untuk mendownload file lengkapnya

Kata Kunci    : Respon, Petani, Modernisasi, Desa Kala, Kabupaten Bima.
Petani lokal mempunyai perhitungan dan preferennsi sendiri dalam usaha pertanian yang didasarkan pada perhitungan untung dan rugi sehingga dapat saja menolak anjuran atau kebijakan yang bertentangan atau dapat menghancurkan usaha pertaniannya. Oleh karena hasil penelitian ini menolak pandangan yang tepusat pada pola mekanis mengenai hubungan antara perumusan kebijakan, imlementasi kebijakan dan hasil. Proses tersebut besifat linier yang merupakan beberapa langkah maju dengan tahapan tertentu.
Pemikiran seperti di atas telalu menyederhanakan persoalan, dimana pada realitasnya petani lokal dengan kemampuan yang dimiliki telah menjungkirbalikan keinginan perumus maupun pelaksana kebijakan pertanian karena para petani lokal menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Petani lokal dalam membuat keputusan berhubungan dengan pengelolaan pertaniannya, dia tidak akan terlepas dari sifat kekeluargaan yang begitu kental hidup di masyarakat pedesaan dan penggunaan perangkat tradisional “panggawa” dalam melakukan aktivitas pertaniannya. Dan harus diakui keterlibatan mereka dalam tradisi “ncoru” dan penggunaan perangkat tradisional seperti itu tidak membuat petani lokal terasing dari kehidupan pedesaan yang semakin dinamis dalam perkembangannya termasuk merasuknya pengaruh kapitalisme dalam kehidupan petani lokal. Hal ini memperkuat pandangan bahwa, petani sebagai aktor atau kelompok aktor secara aktif merumuskan dan berusaha mewujudkan proyek-proyek pembangunan berdasarkan rencana yang mereka susun sendiri yang sering berbenturan dengan kepentingan pemerintah.
Oleh sebab itu, pemerintah dalam mengambil kebijakan tidak harus terbatas pada model top down karena petani sebagai aktor menciptakan ruang untuk kepentingannya sendiri yang bisa dimanfaatkan untuk menghadapi intervensi dari kelompok luar atau lembaga luar. Petani sebagai aktor sosial mempunyai kepentingan, pengalaman sendiri yang menyebabkan dalam pelaksanaan kegiatan pertanian mempunyai cara-cara tersendiri yang mungkin sama atau berbeda dengan apa yang dipikirkan dan diharapkan oleh pembuat kebijakan pertanian.




Untuk lebih lanjutnya…….
1.    Pastikan anda menjadi pengikut blog ini
2.    Kirim email ke: sangajimbojo@gmail.com atau ranggambojo@ymail.com
3.    Gabung di facebook dengan alamat email di atas

1 komentar:

  1. YOOO.... JANGAN MENGELUH !!!
    MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM
    KETIKA PANEN TIBA

    Petani kita sudah terlanjur memiliki mainset bahwa untuk menghasilkan produk-produk pertanian berarti harus gunakan pupuk dan pestisida kimia, NPK yang antara lain terdiri dari Urea, TSP dan KCL serta pestisida kimia pengendali hama sudah merupakan kebutuhan rutin para petani kita, dan sudah dilakukan sejak 1967 (masa awal orde baru) , dengan produk hasil pertanian mencapai puncaknya pada tahun 1984 pada saat Indonesia mencapai swasembada beras dan kondisi ini stabil sampai dengan tahun 1990-an.
    Petani kita selanjutnya secara turun temurun beranggapan bahwa yang meningkatkan produksi pertanian mereka adalah Urea, TSP dan KCL, mereka lupa bahwa tanah kita juga butuh unsur hara mikro yang pada umumnya terdapat dalam pupuk kandang atau pupuk hijau yang ada disekitar kita, sementara yang ditambahkan pada setiap awal musim tanam adalah unsur hara makro NPK saja ditambah dengan pengendali hama kimia yang sangat merusak lingkungan dan terutama tanah pertanian mereka semakin tidak subur, semakin keras dan hasilnya dari tahun ketahun terus menurun.

    Tawaran solusi terbaik untuk para petani Indonesia agar mereka bisa tersenyum ketika panen, maka tidak ada jalan lain, perbaiki sistem pertanian mereka, ubah cara bertani mereka, mari kita kembali kealam.

    System of Rice Intensification (SRI) yang telah dicanangkan oleh pemerintah (SBY) beberapa tahun yang lalu adalah cara bertani yang ramah lingkungan, kembali kealam, menghasilkan produk yang terbebas dari unsur-unsur kimia berbahaya, kuantitas dan kualitas, serta harga produk juga jauh lebih baik. Tetapi sampai kini masih juga belum mendapat respon positif dari para petani kita, karena pada umumnya petani kita beranggapan dan beralasan bahwa walaupun hasilnya sangat menjanjikan, tetapi sangat merepotkan petani dalam proses budidayanya.

    Selain itu petani kita sudah terbiasa dan terlanjur termanjakan oleh system olah lahan yang praktis dan serba instan dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga umumnya sangat berat menerima metoda SRI ini. Mungkin tunggu 5 tahun lagi setelah melihat petani tetangganya berhasil menerapkan metode tersebut.

    Solusi yang lebih praktis dan sangat mungkin dapat diterima oleh masyarakat petani kita dapat kami tawarkan, yaitu:

    "BERTANI DENGAN POLA GABUNGAN SISTEM SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK AJAIB SO/AVRON /NASA + EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS ( EM16+), DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO".

    Cara gabungan ini hasilnya tetap PADI ORGANIK yang ramah lingkungan seperti yang dikehendaki pada pola SRI, tetapi cara pengolahan tanah sawahnya lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 60% — 200% dibanding pola tanam sekarang.

    Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.

    AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?

    CATATAN:
    Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh (demplot) bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu Anda menjadi agen sosial penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.

    Semoga Indonesia sehat yang dicanangkan pemerintah dapat segera tercapai.

    Terimakasih,

    Omyosa -- Jakarta Selatan
    02137878827; 081310104072

    BalasHapus